Jumat, 27 Mei 2011

Siapa Bilang Jadi Karyawan Ga Bisa Kaya.....????

Banyak orang bilang “Kalau mau kaya, jangan lama-lama jadi karyawan. Keluar dan bukalah usaha sendiri.” Pertanyaannya: betulkah bekerja sebagai karyawan tidak bisa membuat Anda jadi kaya? Jawabannya:
 
ternyata tidak betul…!

memang tidak mudah memberikan pernyataan menantang seperti itu, dalam beberapa tahun terakhir ini , masyarakat kita seperti dibombardir pernyataan-pernyataan yang memekakkan telinga seperti ini:

“Jangan mau seumur hidup jadi orang gajian …”
“Mau kaya? Jangan jadi karyawan …”
“Buka Usaha Sendiri adalah kunci menuju kekayaan …”
“Kerja jadi karyawan mah gak akan bisa kaya …”
“Penghasilan gue sih segini-segini aja.
Nggak akan pernah bisa gede. Maklum, kuli
…”
… dan seterusnya.

Ada 3 pemikiran yang harus Anda miliki sebagai seorang karyawan:

1. Berapa pun gaji yang diberikan perusahaan kepada Anda, tidak─sekali lagi tidak-menjamin apakah Anda bisa menumpuk kekayaan.

yang menjamin adalah bagaimana cara Anda mengelola gaji tersebut, termasuk kalau gaji itu benar memang ngepas dengan kondisi Anda sekarang.

2. Jangan selalu menjadikan kondisi Anda di rumah─entah Anda banyak tanggungan, banyak utang, atau boros─sebagai alasan untuk selalu minta
naik gaji.


Perusahaan tidak akan memberi Anda gaji yang juga lebih besar hanya karena Anda belum punya rumah, belum punya motor, dan selalu kehabisan uang di tengah bulan. Perusahaan hanya akan memberi Anda gaji sesuai dengan job description Anda,

3. Menjadi kaya bergantung 100% pada apa yang Anda lakukan terhadap
keuangan Anda, tidak selalu pada apa yang diberikan perusahaan kepada
Anda.

Ya, dalam soal menumpuk kekayaan: you are on your own. Itu urusan Anda sepenuhnya. Menjadi kaya bergantung pada apa yang Anda lakukan, dan tidak selalu pada apa yang diberikan perusahaan kepada Anda.


3 Trik Untuk Bisa Menyisihkan Penghasilan

Pada kenyataannya, ada banyak orang yang─walaupun penghasilannya besar─sering kali kesulitan untuk menyisihkan uang dari penghasilannya.

1. Menabunglah dimuka, jangan dibelakang.

Menabung di muka segera setelah Anda mendapatkan penghasilan. Misal anda dapat penghasilan tiap tanggal 26 setiap bulan. Cobalah menabung setiap tanggal 26, 27, atau 28 sebelum Anda memakai penghasilan itu.

2. Minta tolong kantor yang memotongnya untuk Anda.

Pada beberapa kasus, anda mungkin bisa minta tolong kantor Anda untuk memotong penghasilan Anda dan melakukan proses menabungnya buat Anda.
Sebagai contoh, kalau Anda punya investasi di reksadana, pembelian reksadana tersebut harus dilakukan dengan mentransfer uang ke rekening bank kustodian mereka. Nantinya uang itu oleh mereka dibelikan unit reksadana. Disini, Anda bisa meminta kantor Anda untuk memotong penghasilan Anda di muka dan melakukan proses transfer itu sehingga Anda tidak perlu lagi repot-repot melakukan proses menabung.

All you have to do is just ask ….

3. Pakai celengan.

setiap kali Anda mendapatkan lembaran uang dua puluh ribu rupiah, tetapkan tekad: JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN UANG ITU UNTUK BELANJA. Langsung saja masukkan ke celengan. Jadi, setiap kali bertemu lembaran uang dua puluh ribu, langsung dicelengin. Setiap kali bertemu lembaran dua puluh ribu, celeng lagi. Begitu seterusnya. Anda akan kaget begitu tahu berapa jumlah yang bisa Anda kumpulkan di akhir bulan.

Ada 5 kiat agar seorang karyawan bisa jadi kaya:

1. Beli & Miliki Sebanyak Mungkin Harta Produktif,
2. Atur Pengeluaran Anda,
3. Hati-hati dengan Utang,
4. Sisihkan untuk Masa Depan,
5.
Miliki Proteksi.
 

“ BELI DAN MILIKI SEBANYAK MUNGKIN HARTA PRODUKTIF”

Bagaimana Melakukannya?
1. Tentukan Harta Produktif yang ingin Anda miliki.
2. Tulis pos-pos Harta Produktif yang Anda inginkan tersebut di kolom Harta
Produktif. Contoh nya seperti pada tabel di halaman berikut.
3. Segera setelah mendapatkan gaji, prioritaskan untuk memiliki pos-pos Harta
Produktif sebelum Anda membayar pengeluaran Anda yang lain. Kalau perlu,
pelajari seluk-beluk masing-masing Harta Produktif tersebut.

“ATUR PENGELUARAN ANDA”

Bagaimana Melakukannya?
1. Usahakan─kalau perlu sedikit lebih keras pada diri Anda sendiri─untuk tidak
mengalami defisit karena defisit adalah sumber semua masalah besar yang
mungkin muncul di masa mendatang.
2. Prioritaskan pembayaran cicilan utang, lalu premi asuransi, kemudian biaya
hidup.
3. Pelajari tip mengeluarkan uang secara bijak untuk setiap pos pengeluaran.

“HATI-HATI DENGAN UTANG”

Bagaimana Melakukannya?
1. Ketahui kapan sebaiknya berutang dan kapan tidak berutang.
2. Kuasai tip yang diperlukan bila Anda ingin mengambil utang atau membeli
barang secara kredit.
3. Kuasai tip yang diperlukan bila pada saat ini Anda terlanjur memiliki utang.

“SISIHKAN UNTUK POS-POS PENGELUARAN DI MASA YANG AKAN DATANG”

Bagaimana Melakukannya?
1. Ambil kertas dan tulis pos pengeluaran yang perlu Anda persiapkan untuk
masa yang akan datang.
2. Untuk masing-masing pos pengeluaran, tulis alternatif yang akan Anda
tempuh agar bisa mempersiapkan dananya.
3. Sisihkan gaji dan bonus-bonus Anda mulai dari sekarang untuk
mempersiapkannya.

“MILIKI PROTEKSI”

Bagaimana melakukannya?
1. Miliki asuransi, entah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi
kerugian. Syukur kalau dari beberapa dari jenis jasa asuransi itu sudah
dibayari oleh kantor. Kalau tidak, beli saja dengan biaya sendiri.
2. Miliki dana cadangan sebagai proteksi jangka pendek kalau Anda kehilangan
penghasilan dan tidak mendapatkan uang pesangon, atau kalau uang
pesangonn Anda sangat kecil.
3. Miliki Sumber Penghasilan Lain di Luar Gaji yang kalau bisa didapat secara
terus-menerus, sebagai proteksi jangka panjang dari gaji Anda yang sewaktuwaktu
bisa saja terancam berhenti.

Kesimpulannya?

“Karyawan memang memiliki keterbatasan dalam hal penghasilan. Namun, untuk menjadi kaya, Anda tidak perlu harus menunggu sampai punya penghasilan besar. Anda tetap bisa kaya berapa pun penghasilan Anda karena kemampuan Anda mengumpulkan kekayaan tidak dilihat dari berapa besarnya penghasilan, tapi dari bagaimana Anda mengelola penghasilan itu.”

Sumber : Buku Karangan Safir Senduk " Siapa Bilang jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya"

Kamis, 19 Mei 2011

Moga Bunda Disayang Allah


Salah satu dari sekian banyak novel karya Tere Liye yg bisa membawa pembacanya untuk lebih mengasah ketajaman spiritualnya tentang keikhlasan dalam menerima kenyataan dari Allah dan mencoba untuk tidak terus menerus tenggelam dalam lumpur penyesalan.

Adalah Melati, gadis kecil berusia 6 tahun. Mukanya lucu menggemaskan, rambut ikalnya berombak, pipinya tembem seperti donat. Bola matanya hitam legam seperti biji buah leci. Dan giginya kecil-kecil seperti gigi kelinci. Kalau ia sedang berlari, maka seolah olah waktu terhenti.  Siapa saja yg melihatnya pasti akan terpesona dengannya. Melati sungguh kanak2 yg menggemaskan, senyumnya, tawanya, wajahnya, semuanya.....

Tapi itu dulu...sekarang seluruh kesedihan itu telah mengambil semuanya.Tidak menyisakan apapun meski hanya seutas benang harapan. meski hanya seutas benang kecil seperti jaring laba-laba.

Tiga tahun lalu, kejadian yg menyedihkan itu terjadi. Ketika Melati jatuh terpelanting terkena piring terbang brisbee. Melati hanya jatuh terduduk. Hanya itu, bahkan ia bisa langsung berdiri setelah jatuh terduduknya, tersenyum lebar menjulurkan tangan-tangannya.

Melati hanya jatuh terduduk, tp sejak siang itu, entah apa maksudnya, entah apa sebabnya seluruh kebahagiaanya mulai diambil satu persatu, keterbatasan Melati mulai datang satu persatu. Setelah kejadian itu Melati menjadi buta dan tuli. Ia tidak dapat melihat walau secarik cahaya dan ia tak dapat mendengar walau satu nada sekalipun.

Berpuluh puluh dokter, bahkan berpuluh2 tim dokter ternama sudah diundang demi kesembuhan Melati. Tapi semuanya sia2.

Dunia sempurna terputus darinya. Apakah itu takdirNya...?? Apakah itu jalan hidup yg harus dilalui Melati sepanjang umurnya..?? Jika iya, lantas bagaimanakah nanti...?Apakah di hari akhir nanti dia juga dimintai pertanggung jawaban kehidupannya....???

Novel yg menarik karna di ilhami dari kisah nyata Hellen Adams Keller ( Alabama 1880-1968 ), perempuan buta dan tuli yg bisa melakukan banyak hal dibandingkan orang-orang yg justru bisa melihat dan mendengar.